Seminggu Sebelum
Gugur Di Papua, Sertu Miftachur Rohmat Telepon Keluarga Dan Teman-Teman
DEMAK - Sertu Anumerta (Anm) Miftachur Rohmat
(24), prajurit TNI asal Demak yang gugur saat bertugas di perbatasan Papua,
terakhir menghubungi keluarga seminggu lalu.Wakil Komandan Pos Bewan Baru
Satgas Yonif 713/ST ini gugur akibat penghadangan Kelompok Kriminal Bersenjata
( KKB) di Bewan Baru, Distrik Yeti, Kabupaten Keerom, Papua, Senin (30/12/2019)
siang.
Dia merupakan bungsu dari tiga bersaudara anak pasangan Muslikun dan Sugiartun di Dukuh Genatan RT 5 RW 2 Desa Gempoldenok, Kecamatan Dempet, Kabupaten Demak, Jawa Tengah."Sekitar seminggu yang lalu anak terakhir saya menghubungi, bilangnya kangen.Nek setengah jaman enten telepon kulo(setengah jam menelepon saya)," jelas Sugiartun di rumah duka, Selasa (31/12/2019).
Kakak tertua, Zulifatul Umayah, juga mendapat telepon juga dari sang adik."Adik kedua saya teleponnya lama.Telepon ke nomor saya sendiri, di nomer ibu sendiri.Saya kan tinggal tidak dengan ibu.Tadi teman-temannya yang ke sini juga bilang ditelpon adik saya pada hari yang sama," jelas Zulifatul.
Almarhum Miftachur Rohmat masih lajang.Semua kakaknya sudah menikah dan dikaruniai anak.Sugiartun langsung lemas menerima kabar anak terakhirnya gugur dalam tugas.Kabar itu disampaikan kakak ipar korban dan anggota Koramil Dempet yang datang langsung ke rumah pada Senin siang.
"Sekitar waktu Dhuhuran kami diberitahu, waktu ayahnya pulang dari sawah," papar Sugiartun menyeka air mata.Ipar korban, Miftahul Huda (38), menjelaskan keluarga menerima kabar mengejutkan itu sekira pukul 12.00, kemarin siang.Dia kemudian konfirmasi ke Kodam Jayapura sekira pukul 14.00 WIB.Huda mendapat penjelasan adiknya dihadang KKB dan terkena tembak di bagian dada saat bertugas giliran mengambil logistik di perbatasan Papua.
Dia merupakan bungsu dari tiga bersaudara anak pasangan Muslikun dan Sugiartun di Dukuh Genatan RT 5 RW 2 Desa Gempoldenok, Kecamatan Dempet, Kabupaten Demak, Jawa Tengah."Sekitar seminggu yang lalu anak terakhir saya menghubungi, bilangnya kangen.Nek setengah jaman enten telepon kulo(setengah jam menelepon saya)," jelas Sugiartun di rumah duka, Selasa (31/12/2019).
Kakak tertua, Zulifatul Umayah, juga mendapat telepon juga dari sang adik."Adik kedua saya teleponnya lama.Telepon ke nomor saya sendiri, di nomer ibu sendiri.Saya kan tinggal tidak dengan ibu.Tadi teman-temannya yang ke sini juga bilang ditelpon adik saya pada hari yang sama," jelas Zulifatul.
Almarhum Miftachur Rohmat masih lajang.Semua kakaknya sudah menikah dan dikaruniai anak.Sugiartun langsung lemas menerima kabar anak terakhirnya gugur dalam tugas.Kabar itu disampaikan kakak ipar korban dan anggota Koramil Dempet yang datang langsung ke rumah pada Senin siang.
"Sekitar waktu Dhuhuran kami diberitahu, waktu ayahnya pulang dari sawah," papar Sugiartun menyeka air mata.Ipar korban, Miftahul Huda (38), menjelaskan keluarga menerima kabar mengejutkan itu sekira pukul 12.00, kemarin siang.Dia kemudian konfirmasi ke Kodam Jayapura sekira pukul 14.00 WIB.Huda mendapat penjelasan adiknya dihadang KKB dan terkena tembak di bagian dada saat bertugas giliran mengambil logistik di perbatasan Papua.
Serda Miftachur Rohmat berangkat bertugas ke Gorontalo bergabung dengan Yonif 713/ST lima bulan yang lalu, pada Agustus 2019."Adik saya masuk tentara umur 19 tahun.Dia akan naik pangkat pada April 2020 nanti.Sekarang naik Sersan Satu karena gugur dalam tugas atau Anumerta," jelasnya.
Ia menyebut persiapan pemakaman sudah dilakukan sejak kemarin. Menurutnya, Danramil Dempet dan Dandim 0716/Demak sudah takziah ke rumah duka.
Kakak kedua korban, Kholil Albab, mengatakan, anggota keluarga yang datang melayat di antaranya dari Kalimantan, Cilacap, Tugu-Kudus, Klambu-Grobogan, dan Demak sendiri.Ia menyebut adiknya merupakan lulusan MA Nahdlatul Muslimin Undaan, Kudus.
Dandim 0716/Demak, Letkol Arh Mohamad Ufiz, mengatakan pemakaman Sertu Anumerta Miftachur Rohmat akan dilaksanakan secara militer sekira pukul 18.00 WIB.
"Pemakaman akan dilaksanakan di pemakaman umum atas permintaan keluarga," jelasnya.
Dikutip dari Kompas, Miftachur Rohmat gugur setelah dihadang KKB di Bewan Baru, Distrik Yeti, Kabupaten Keerom."Akibat kontak senjata anggota kita gugur atas nama Serda Miftachur Rohmat dan satu orang Prada Jumandi terkena ricochet di bagian pelipis," ujar Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Cpl Eko Daryanto, di Jayapura.
Dia menjelaskan, penghadangan terjadi ketika kedua korban bersama delapan rekannya akan mengambil logistik ke Pos Kali Asih.Saat penghadangan, sempat terjadi baku tembak dari kedua pihak."Ada anggota kita dari Pamtas 713 yang akan mengambil logistik dari Pos Bewan Baru ke Pos Kali Asih.
Kurang lebih jaraknya 5 KM dengan jarak tempuh sekitar 3 jam," kata dia.Mengenai pelaku penghadangan, Eko menduga dilakukan KKB pimpinan Jefrison Pagawak."Sekitar setelah perjalanan 2 jam mereka dihadang oleh KKB yang diduga pimpinan Jefrison Pagawak," kata Eko.
Kedua korban langsung dibawa ke RS Marthen Indey setelah dievakuasi menggunakan Helybell. Pendim 0716/Demak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar